Judul Buku : Romantisme Ala Jalidin (Perjalanan Hidup Seorang Sopir...
Read More
“Setelah kutulis berbagai rasa, baik bahagia, sedih, pilu, marah, cemburu dan lain-lain, maka tumbuh ide-ide bermunculan” –Nyi Ai Tita, 2022.
Nyi Ai Tita seorang ibu rumah tangga. Mendapat tugas tambahan sebagai guru SD Islam. Belajar menulis dimulai sejak pandemi wabah Corona. Alhamdulillah bisa mengikuti kelas menulis pertama di Kelas Menulis Basic Alineaku Batch 33, Emak-emak punya karya, Kelas Antologi 10, Kelas Buku single dan lain-lain. Dengan belajar menulis alhamdulillah sudah punya buku solo dan buku antologi.
Betulkah menulis bisa menjadi bahagia? Menurutku, “Yess banget!” Dari pengalaman mengikuti belajar menulis secara online, pikiranku mulai terbuka. Apalagi dengan adanya ungkapan yang sangat memotivasi dari Pak Cah (Mentor Kelas Menulis Alineaku), “Menulis Semudah Bernapas”. Motivasi tersebut berdampak pengaruh besar buatku yang mulai belajar menulis. Menulis apa saja yang dirasa, terutama dari pengalaman sendiri. Insyaallah seterusnya apa yang dialami sendiri, dilihat, didengar akan coba dituliskan. Berlatih menulis, menulis, dan menulis. Semoga lama-lama bisa memberi sebuah arti dan makna.
Menulis menjadi sebuah kebutuhan buatku, dengan tidak mempertimbangkan dan memikirkan tulisanku bagus atau tidak. Terpenting menulis, dengan catatan tidak merugikan orang lain. Hasil tulisan kebanyakan dipublikasikan di Facebook. Dengan menulis, bersemi rasa bahagia berhamburan memenuhi jiwa yang gersang. Bagaikan mendapat guyuran hujan sudah lama tak kunjung datang.
Buatku, betul-betul tak menyangka. Sedikit-sedikit jadi bisa merangkai sebuah kalimat dari kata-kata yang berserakan. Akhirnya menjadi sebuah paragraf yang bisa dimengerti dan dipahami. Apakah cukup di sana? Ternyata tidak. Setelah kutulis berbagai rasa, baik bahagia, sedih, pilu, marah, cemburu dan lain-lain, maka tumbuh ide-ide bermunculan. Terkadang ide-ide tersebut tidak tertampung bahkan meluber karena tidak segera dituliskan.
Biasanya ide datang, ketika pagi-pagi berada di perjalanan menuju tempat mengajar. Dalam pikiran terbersit untuk berhenti dulu. Aku ingat, ini jalan by pass. Kendaraan banyak, takut terjadi apa-apa sedangkan aku membawa sepeda roda dua. Di sepanjang jalan muncul kata-kata indah menurutku. Entah menurut orang lain. Biarkan saja yang penting aku happy. Mudah-mudahan orang lain juga sama. Tak terasa bahagia dan semangat menyelimuti jiwa. Hal ini terkadang membuatku senyum sendiri sambil merasakan suasana yang begitu indah dan sejuk di pagi hari.
Heem, seandainya aku senyum sendiri tak bermasker, bagaimana pendapat orang lain yang memperhatikan. Bisa-bisa dianggap kenapa kenapa… duuuh tak terbayang. Itulah di antara hikmah menggunakan masker saat ini. Akhirnya aku meneruskan perjalanan menuju sekolah. Dalam pikiranku nanti setelah sampai akan ditulis. Mudah-mudahan tidak lupa. Sambil senyum-senyum sendiri karena rasa bahagia menyertai. Banyak ide yang akan ditulis. Akhirnya sampai di sekolah. Setelah sampai terkadang ada aja sesuatu yang menarik yang ingin ditulis juga.
Kuambil buku dan pencil untuk menulis ide di jalan. Heeem apa yang terjadi ternyata lupa sama sekali ide tersebut. Yaah sudah, ide yang baru aja aku tulis sambil berpikir positif siapa tahu ide tadi bisa teringat lagi.
Betul sekali apa yang dinasihatkan Ali Bin Abi Thalib, “Ikatlah ilmu dengan menulis.”
Berkomunitas Memberikan Motivasi Luas
“Tulisan yang baik bisa menjadi ladang amal jariah yang akan terus mengalir pahalanya” –Nyi Ai Tita, 2022.
Nama Lengkap : Tita Rosita
Nama Pena : Nyi Ai Tita
Bandung, 4 Agustus 1970
Perum. Royal Casablanca B6 Rancasari Bandung
Guru
Menulis, Mengajar, Memasak dan Membaca
Kuingin Menjadi Surga Bagimu
Cerpen “Selaksa Jeruji Suci”
Antologi Puisi “Merenda Asa Menggapai Intuisi”
Autobiografi “Menikmati Ramadan yang Berbeda”
Saat ini Ai tita punya beberapa karya yang masih dalam proses:
1. Buku yang menceritakan kondisi pembelajaran tatap Muka Terbatas dengan mengambil judul “Dinamis”. Buku tersebut dalam proses di penerbit Alineaku.
2. Anugerah terindah dengan hadirnya Ramadan 1443 H kondisi wabah sudah mulai pergi dari muka bumi sehingga aktivitas Ramadan insyaallah bisa kembali normal walau masih melaksanakan prokes ketat. Buku tersebut menceritakan seputar kegiatan Ramadan penulis di rumah, lingkungan mengajar dan lain lain. Tulisan tersebut ditulis dalam rangka mengikuti even parade 30 hari menulis bersama Alineaku. Insyaallah judul bukunya “My Angel”.
Copyrigt © Alineaku Publisher allright Reserved