Buku ini bercerita tentang seseorang bernama Jerry yang lahir di sebuah kota kecil yang jauh dari keramaian. Cerita diawali dari kehidupan masa kecilnya yang ia habiskan bermain bersamateman-teman sepermainannya. Teman-teman Jerry sepermainan bernama: Kincup, Sireng dan Tlotok. Setelah beranjak remaja Jerry mulai menyukai lawan jenis, hingga dia jatuh hati dengan cewek yang cantik jelita bernama Wati. Akan tetapi cinta monyet Jerry dengan Wati tak berlangsung lama. Mereka harus putus dikarena hal yang sepele. Kekosongan hati Jerry tak berlangsung lama, ia mulai jatuh hati lagi dengan Ningsih yang merupakan adik kelas SMPnya. Tapi sayang Jerry terlalu pengecut untuk mengungkapkan rasa hatinya sampai dia duduk di kelas 3 SMA baru berani mengungkapkan perasaannya dan ternyata kisah cinta Jerry kepada Ningsih harus bertepuk sebelah tangan. Ningsih menolak cinta Jerry. Selain kisah cinta Jerry, buku ini juga menceritakan tentang perjalanan religius Jerry ketika menjadi seorang santri. Sewaktu menjadi santri kalong di Ponpes Fajrul-Falach dikampungnya, Jerry berhasil menjadi sutradara drama yang dibuatnya untuk adik-adik santri TPQ Fajrul-Falach. Dalam pertunjukan drama itu, santri-santri TPQ Fajrul-Falach tampil memukau dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari para penonton. Selepas SMA Jerry melanjutkan pendidikannya di UNDIP Semarang. Disana dia tinggal di sebuah pesantren yang bernama Pondok Pesantren Baldatunnur. Di Baldatunnur, Jerry termasuk santri yang bandel (mbeling) sehingga sering mendapat hukuman dari Ustadnya. Setelah lulus kuliah Jerry mengadu nasibnya di kota Batam. Dia bekerja pada sebuah perusahaan di kawasan Industri Muka kuning yaitu PT. Sanyo. Pada saat di PT Sanyo itulah, dia bertemu dengan seorang gadis, sang Bidadari dibalik gerimis. Gadis itu bernama Nunuk dan Jerrypun jatuh hati padanya. Ternyata cinta Jerry kepada Nunuk tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta mereka akhirnya sampai di pelaminan.

Penulis : Ary Prasetyo
Versi Cetak : Tersedia
Versi Digital : Tersedia