Buku Warisan Leluhur ini berisikan tentang tata cara perkawinan yang berlaku di wilayah hukum adat Laraga Öri Tanöse’ö_Fondrakö Tanöse’ö yang menjabarkan tahapan-tahapan adat perkawinan mulai dari: Famaigi-niha (mencari calon menantu) hingga Fangandrõ ba Zi’o (acara khusus Perantara) dengan penambahan unsur-unsur penunjang seperti: Mahar kawin berdasarkan kedudukan dalam adat dan Sajak perkawinan.

Berdasarkan sejarahnya, Laraga Öri Tanöse’ö_Fondrakö Tanöse’ö pertama sekali berkembang pada masa peradaban kedua di Tanöse’ö ± tahun 1.700 (Sekarang secara administrasi menjadi bagian dari wilayah Desa Lasara Tanöse’ö Kecamatan Hiliduho) tepatnya ketika masa reformasi Fondrakö Side-ide mulai berkembang yang dimulai dari ± tahun 1.200 sampai tahun 1.900.

Laraga Öri Tanöse’öFondrakö Tanöse’ö dirintis oleh enam marga yaitu: Mendrofa sebagai Sanuhe (Lasara Tanõse’õ, Hiliduho, Sinarikhi, Hiligodu Tanõse’õ, Fadoro Lauru), Zendrato sebagai Tambalina (Sisobahili I Tanõse’õ), Telaumbanua sebagai Fahandrona (Simandraõlõ, Mazingõ Tanõse’õ), Laoli sebagai Kõlikõli (Dima, Ombõlata Salo’o, Onozitolidulu, Sisobahili II Tanõse’õ), Gea sebagai Sidalima (Onowaembo Hiligara), dan Bate’e sebagai Sida’õnõ (Mado Mbate’e Fadoro Lauru).

Mengingat dewasa ini pengaruh budaya asing terhadap kearifan lokal semakin berdampak jelas terhadap pergeseran nilai-niai budaya terutama dalam adat perkawinan, membuat Penulis tergerak untuk mendokumentasikan kembali tata cara perkawinan dalam adat nias khususnya di wilayah hukum adat Laraga Öri Tanöse’ö_Fondrakö Tanöse’ö menjadi sebuah buku yang penyusunan dan penulisannya dimulai sejak tanggal 08 Agustus 2016 dan diselesaikan tanggal 25 Mei 2020 di Tuhenakhe_Desa Sinarikhi Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias, sehingga kelestariannya dapat tetap terjaga dari gerusan zaman serta menjadi referensi pengetahuan bagi generasi berikutnya.

Penulis : Ade Irawan Mendrofa

Versi Cetak : Tidak Tersedia
Versi Digital : Tersedia